Kali ini saya mau sharing banyak hal tentang beasiswa. Karena saya pernah kuliah S1 dan S2 di ITB, saya ingin fokus pada beasiswa-beasiswa apa saja yang ada di ITB atau beasiswa yang bisa dilamar untuk kuliah di ITB.

So, buat kalian yang sudah diterima di ITB maupun yang lagi on going kuliah di ITB, kalo kalian mengira kuliah di ITB itu mahal, ya benar kuliah di ITB memang mahal. Haha.

Tapi ada satu pepatah di sini “ga ada alasan DO di ITB karena masalah uang”. Karena beasiswa untuk kuliah di ITB banyak bener, bejibun. Yang penting kita aktif mencari informasi beasiswa, malahan beberapa informasi untuk jaman now sangat mudah dijangkau.

Berikut saya sharing pengalaman dan pengetahuan pribadi tentang beasiswa selama kuliah di ITB.

Beasiswa Bidik Misi

Salah satu beasiswa yang worth it banget yaitu Beasiswa Bidik Misi untuk mahasiswa S1. Beasiswa ini terkhusus untuk kalian yang kurang mampu dalam membiayai pendidikan. Buat kalian yang mau ngajuin Bidik Misi, timeline-nya beda-beda entah itu lolos lewat SBMPTN atau SNMPTN. Akses aja situs ini,

https://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id/

Terus kalian yang baru lulus seleksi masuk S1 ITB, kalian daftar di pmb.akademik.itb.ac.id sekalian isi data ekonomi sehingga bisa difasilitasi untuk mendapat bantuan biaya pendidikan. Ini saya lihatin gambarnya (update 2018).

Ini buat kalian mahasiswa baru ITB

Beasiswa dengan Banyak Pilihan di Lembaga Kemahasiswaan ITB

Lembaga Kemahasiswaan ITB atau yang biasa disebut LK adalah lembaga kampus yang mengurus seluruh hal berkaitan dengan kemahasiswaan di kampus gajah. Selain kegiatan-kegiatan kampus, program kreativitas mahasiswa, juga informasi beasiswa sangat banyak. Kalian tinggal pantengin dan update terus website beasiswa di LK ini,

http://kemahasiswaan.itb.ac.id/beasiswa/

Banyak banget beasiswa-beasiswa yang bisa kalian lamar, ada buat mahasiswa S1, S2 bahkan untuk program S3 pun ada. Dari yayasan seperti Tanoto, Bakrie, Bank-Bank yang ada di Indonesia, atau dari lembaga luar negeri. Dari Ikatan Orangtua Mahasiswa juga ada beasiswanya lho. Hehe. Terus, kalo kalian minat bisa juga ngajuin beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik, PPA, syaratnya ada nilai IP yang mesti dikonsistensikan.

Kalo kalian punya keterbatasan akses internet, gampang, kalian main aja ke kantor LK di Basement CC Barat, buka hari kerja, selain di mading-mading kalian bisa juga bertanya langsung ke petugas di loket beasiswa. Baik-baik dan ramah koq asal kalian sopan aja, hehe.

Website LK untuk beasiswa

Beasiswa dari Pemerintah Daerah

Ini saya ngalamin sendiri. Untuk beasiswa ini kalian bisa dapat informasi dari paguyuban, kakak kelas, atau guru SMA. Beberapa juga dapat diakses dari website LK ITB (http://kemahasiswaan.itb.ac.id/beasiswa/). Di website Salman ITB juga bisa diakses (http://kabar.salmanitb.com/category/pendidikan-2/).

Saya masuk ITB tahun 2010, waktu itu guru BK SMA nawarin mau daftar beasiswa dari Pemprov Jabar tidak, saya iyakan. Saya ikutin seluruh prosesnya dan lolos. Waktu itu Salman ITB juga menjadi lembaga yang menjadi bagian dari kerjasama beasiswa. Di tahun-tahun berikutnya nama beasiswa ini menjadi Beasiswa Perintis (kalian bisa update di http://kabar.salmanitb.com/category/pendidikan-2/)

Beasiswa dari Lembaga atau Program Sosial

Saya pernah ngajuin beasiswa Tanoto untuk kuliah S2 ITB, cuma gagal, hiks. Tapi tidak masalah, karena akhirnya bisa dapat beasiswa lain. Hehe. Beasiswa ini selain buat mahasiswa S2, juga diperuntukkan buat mahasiswa S1.

Tanoto Foundation adalah yayasan filantropi, yaitu memberikan bantuan atas dasar kemanusiaan. Salah satunya program National Champion Scholarship. Lembaga ini yayasan besar dan dimiliki oleh pengusaha besar Indonesia, Pak Tanoto. Buat prosedurnya, waktu itu saya dapat informasi dari website Tanoto di sini,

https://www.tanotofoundation.org/education/id/beasiswa-id/

Lengkapi administrasinya, terus tes psikotes, wawancara juga. Beasiswa ini buka terus lho tiap tahun, ITB langganan penerimanya.

Ohia, syaratnya kan waktu saya, tahun 2016, harus lampirkan surat pengalaman kerja minimal 2 tahun. It’s no problem jika kalian tidak punya. Saya waktu itu lolos-lolos aja administrasinya, soalnya ganti pakai surat keterangan pernah jadi asisten di laboratorium. Lumayan ngebantu buat syarat administratif.

Kalian bisa juga dapat beasiswa dari Corporate Social Responsibility (CSR). Ini biasanya berlaku kalau kalian putra daerah. Misal, di daerah kalian ada perusahaan, kalian bisa ngajuin buat biaya kuliah di ITB. Teman saya dapat beasiswa dari perusahaan panas bumi di tempat tinggalnya. Informasinya biasanya bisa akses ke ketua RT, lurah, atau camat. Kalau birokrasinya tidak memadai, kalian bisa samperin langsung tuh perusahaannya.

Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)

Ini beasiswa yang paling banyak diminati karena kalian bisa kuliah S2 atau S3 ke luar negeri atau di dalam negeri secara gratis. Buat kuliah di ITB juga tentu bisa dong. LPDP juga nyediain beasiswa lain seperti afirmasi, beasiswa dosen, dan bantuan tesis/ disertasi. Saya pernah ngajuin LPDP untuk bantuan tesis dan gagal. Haha

Ohia, buat kalian yang mau lamar LPDP, beasiswa ini cocok banget buat kalian yang punya semangat tinggi untuk berkontribusi bagi nusa dan bangsa. Haha. Link beasiswanya bisa diakses di sini,

https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/

Beasiswa Unggulan

Beasiswa ini sering dibuka beberapa batch. Kalian yang gagal di batch pertama, masih bisa daftar untuk batch 2. Saya juga pernah daftar beasiswa unggulan saat on going S2 di ITB dan gagal (busyet banyak bener gagalnya), ya begitulah kehidupan, hmmm :).

Teman-teman saya beberapa banyak yang dapat beasiswa unggulan ini. Dana beasiswanya biasanya dikasih dua kali. Jadi kalo kalian dapet, siap-siap aja rekening kalian kemasukan duit puluhan juta. Hehe. Tapi ingat, untuk biaya yang menunjang kalian kuliah ya, ada pelaporannya juga soalnya.

Ini kalian akses aja website Beasiswa Unggulan di,

https://buonline.beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id/login

Beasiswa Voucher ITB

Nah, tiba akhirnya pada beasiswa Voucher ITB. Beasiswa ini susah ditebak nih. Misterinya sampai saat ini, saya tidak tahu kenapa saya bisa lolos. Karena banyak lho yang apply beasiswa ini tapi ga pada lolos. Haha (bukan nyombong, kidding, krik). Dari sekian banyak beasiswa yang saya apply untuk kuliah S2 di ITB, dari LPDP hingga Unggulan dan lain-lain termasuk Tanoto hanya ini beasiswa yang berhasil saya tembus. Well kita bahas serius dulu.

Ini link beasiswanya http://www.sps.itb.ac.id/in/voucher/ atau kalian bisa lihat pengumuman yang edisi terbaru di sini

Link Beasiswa Voucher ITB

Beasiswa Voucher ini bantuan biaya kuliah aja ya, buat kalian mahasiswa pascasarjana ITB, S2 atau S3. Pengajuannya lewat website-nya Sekolah Pasca Sarjana (SPS) ITB. Di beasiswa ini, ada satu dokumen yang mesti dilengkapi yaitu Form Kesediaan menjadi Asisten Pengajar dan Peneliti. Waktu itu saya ngadap dosbing waktu S1, Pak Imam dan minta kesediaan beliau untuk menerima saya sebagai asisten di labnya. Dan doi bersedia. Ini beasiswa yang menemani perjalanan kuliah S2 saya.

Beasiswa Voucher ini tidak sama untuk setiap orang penerima. Ada yang dapat buat gratis biaya kuliah selama satu semester, 2 semester atau full 4 semester. Saya ga dapat full waktu itu, hanya semester 1, 3, dan 4. Jadi saya ngajuin lagi beasiswa ini pas mau masuk semester 3. Saya ngalamin saat ga ada uang kuliah buat biaya semester 2, udah apply sana sini ga ada yang keterima. Sad. Tapi overall sampai saat ini semua sudah terlewati.

________________________________________________________________________________________________________________________

Oke, jadi begitulah buat kalian yang kuliah di ITB. Jangan minder kalau kalian dari keluarga kurang mampu. Banyak lho beasiswa di ITB pas kalian sebelum masuk atau pas on going. Kalau kalian gagal di satu beasiswa, masih banyak pintu kesempatan lain.

Kalo diceritain tentang perjuangan dapetin beasiswa, banyak cerita mengharukan, bukan dari saya tentunya. Haha. Dari beberapa teman dan kenalan, dulu itu ga semudah sekarang akses beasiswa. Banyak mahasiswa ITB yang jualan donat, pakaian di pasar minggu, dan lain-lain. Tentu bukan buat bayar kuliah yang puluhan juta itu. Biasanya buat ngasah sisi wirausahanya atau buat biaya makan sehari-hari. Kalian yang cuma dapat bantuan kuliah aja, bisa juga pedekate ama dosen buat bantuin proyek dia, lumayan lah buat makan mah. Haha.

Tetap, saran saya kalian harus coba apply beasiswa. Ada kisah yang patut diceritakan di hari kelak. Teruslah mencari dan berusaha dan selesaikan apa yang kalian mulai. Keep a high dream 🙂

Sampai jumpa lagi di tulisan insipratif (emang gitu?) berikutnya.

 

Bandung, 7 Juli 2018

*buat kalian yang punya info tambahan, silakan komen di tulisan ini. Hatur Nuhun.