Sabtu, 20 Maret 2021

Pengaruh Airtanah Terhadap Infrastruktur

 

 

Halo Sobat Geodestinasi

Berjumpa kembali ya ^^. Kali ini kita akan membahas persoalan airtanah di dalam pekerjaan infrastruktur. 

Banyak lho pekerjaan konstruksi itu problem-nya gegara air. Seperti di kasus kestabilan lereng, tunnel, pondasi, dan masih banyak lagi. Persoalan bendungan juga sama, banyak masalah dipengaruhi oleh keberadaan air. Air yang dimaksud di sini adalah air tanah dan air permukaan. 

Yuk simak gambar-gambar di bawah ini biar kita lebih paham sejauh mana pengaruh air ini. Kamu bisa klik gambarnya kalau mau lebih jelas baca tulisannya, nanti tinggal digeser gambar sebelahnya.











































 

Sabtu, 13 Maret 2021

DIRECT SHEAR

 

UJI KUAT GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST)

Pengetahuan tentang kekuatan material (tanah maupun batuan) sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan stabilitas massa dari material tersebut.

Adanya gaya-gaya yang bekerja pada suatu massa materi geologi cenderung akan menyebabkan timbulnya suatu ketidakstabilan (instability) pada daerah tempat massa materi geologi tersebut berada. Dalam prakteknya, seringkali dianggap bahwa mekanisme keruntuhan (failure) akan terjadi pada titik-titik di sepanjang daerah yang tidak stabil (sebagai suatu asumsi maupun yang dapat diketahui atau dapat diidentifikasi secara langsung di lapangan). Uji geser langsung dibutuhkan untuk mengestimasi kondisi keseimbangan batas keamanan rata-rata sepanjang permukaan runtuh (instability) suatu massa materi geologi.

Tujuan

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tanah terhadap gaya horisontal dan menentukan parameter kohesi (c) serta sudut geser tanah (Æ).


Peralatan

1. Alat uji geser langsung terdiri dari :

        - Setang penekan dan pemberi beban.

        - Alat penggeser lengkap dengan cincin penguji (proving ring) dan 2 buah arloji geser (extensiometer).

        - Cincin pemeriksaan yang terbagi dua dengan penguncinya terletak dalam kotak.

        - Beban-beban.

        - Batu pori.

2. Alat pengeluar contoh dan pisau pemotong.

3. Cincin cetak benda uji.


Benda Uji

      1. Benda uji tanah asli dari tabung contoh. Contoh tanah asli dari dalam tabung ujungnya diratakan dan cincin cetak benda uji ditekan pada ujung tanah tersebut, tanah dikeluarkan secukupnya.

      2. Benda uji asli lainnya. Contoh yang digunakan harus cukup besar untuk membuat 3 buah benda uji. Persiapkan benda uji sehingga tidak terjadi kehilangan kadar air. Bentuk benda uji dengan cincin cetak. Dalam mempersiapkan benda uji terutama untuk tanah yang peka harus hati-hati guna menghindarkan terganggunya struktur asli dari tanah tersebut.

      3. Tebal minimum benda uji kira-kira 1,3 cm tapi tidak kurang dari 6 kali diameter butir maksimum.

Sebagai catatan bahwa untuk tanah lembek pembebanan harus diusahakan agar tidak merusak benda uji.

Prosedur Kerja

      1. Masukkan benda uji ke dalam cincin pemeriksaan yang telah terkunci menjadi satu dan pasanglah batu pori pada bagian atas dan bawah benda uji.

      2. Setang penekan dipasang vertikal untuk memberi beban normal pada benda uji dan diatur sehingga beban yang diterima oleh benda uji sama dengan beban yang diberikan pada setang tersebut.

      3. Penggeser benda uji dipasang pada arah mendatar untuk memberi beban mendatar pada bagian atas cincin pemeriksaan. Atur pembacaan arloji geser sehingga menunjukkan angka nol. Kemudian buka kunci cincin pemeriksaan.

      4. Berikan beban normal pertama sesuai dengan beban yang diperlukan. Segera setelah pembebanan pertama diberikan isilah kotak cincin pemeriksaan dengan air sampai penuh di atas permukaan benda uji, jagalah permukaan air supaya tetap selama pemeriksaan.

      5. Diamkan benda uji, lakukan proses konsolidasi selesai. Catat proses konsolidasi tersebut (bacaan arloji geser).

      6. Berikan beban normal pada benda uji kedua sebesar dua kali beban normal   yang pertama dan lakukan langkah-langkah seperti uji I. 

      7. Berikan beban normal pada benda uji ketiga sebesar 3 kali beban normal   pertama dan lakukan langkah-langkah sepert uji I dan II.

 Perhitungan

1)  Hitunglah gaya geser (P) dengan jalan mengalikan pembacaan arloji geser dengan angka kalibrasi cincin penguji, dan hitunglah tegangan geser maksimum yaitu gaya geser maksimum dibagi luas bidang geser.

 

                =          tegangan geser maksimum (kg/cm2)

        Pmax    =          gaya geser maksimum (kg)

        A       =          luas bidang geser benda uji (cm2)

2)  Buatlah grafik hubungan antara tegangan normal (), dengan tegangan geser maksimum (). Hubungkan ketiga titik yang diperoleh sehingga membentuk garis lurus yang memotong sumbu vertikal sebagai harga kohesi (c) dan memotong sumbu horizontal () dengan sudut tertentu sebagai sudut geser dalam tanah (Æ) sesuai dengan persamaan.

 

3)  Tentukan harga c dan Æ.

 

CONTOH KASUS UJI DIRECT SHEAR

Pada pengujian sampel tanah, telah dilakukan uji kuat geser langsung, kemudian diperoleh data-data pengujian laboratorium sebagai berikut:

Sampel 01

Kalibrasi cincin penguji: 0,2076437

Kode

Beban normal (kg)

Bacaan Dial Gauge

Gaya Geser (kg)

Waktu Pengujian

SM-101

0,80

10,50

 

01.30-05.00

SM-102

1,60

14,00

 

05.18-08.48

SM-103

2,40

17,20

 

12.45-16.15

Sampel 02

Kalibrasi cincin penguji: 0,2076437

Kode

Beban normal (kg)

Bacaan Arloji Dial Gauge

Gaya Geser

Waktu Pengujian

SM-201

0,40

08,00

 

09.06-12.36

SM-202

0,80

11,00

 

16.30-20.00

SM-203

1,60

13,90

 

20.45-00.15

                    

        Pengen tahu jawabannya? 

Jawaban dapat diminta dengan mengirimkan email ke ujungdestinasi@gmail.com

 

Apa itu Peta?